Laporan Khusus VOA

Sejauh Mana Retorika Keras Bisa Diterima?

Donald Trump berhasil menjaring penggemar selama kampanye karena janji-janjinya yang tegas - membangun dinding, memperbaiki kesepakatan dagang, membuat Amerika hebat kembali. Tapi bagi sebagian orang, termasuk di Annawan, Illinois, slogan-slogan yang diutarakannya tidak pantas dikeluarkan ketika ia menjabat sebagai kepala negara.

Transkrip:

Saya telah bercocok tanam sejak umur 12 tahun. Ini pertanian keluarga dan kami generasi ketiga yang mengelolanya. Kami menanam jagung dan kedelai.

China adalah pasar besar untuk kedelai kami. (Trump) mulai menerapkan tarif untuk berbagai hal, dan negara-negara lain akan membalas. Mereka akan melakukan hal yang sama.

Menurut saya (imigrasi) seharusnya dikontrol, tapi saya pikir membangun dinding tidak masuk akal. Meksiko membeli banyak barang dari AS, terutama gandum dan jagung dalam jumlah banyak. (Kebijakan Trump tentang imigrasi) akan membuat Meksiko marah dan mereka akan membeli gandum dan jagung di negara lain.

Satu hal yang harus kita sadari adalah Amerika bukanlah satu-satunya pasar. Negara-negara lain bisa beli dari tempat lain.

Oh tentu saya khawatir. Maksud saya, jika Presiden Trump menutup akun Twitternya dan mulai fokus pada pekerjaannya, mungkin kita dapat membereskan banyak hal. Tapi jika ia terus menyerang negara lain, kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.

—Dean Verbeck, Petani jagung

Annawan, Illinois