Laporan Khusus VOA

Berpusat pada Agama

Selama lebih dari setengah abad, upaya untuk menegakkan pemisahan agama dan negara dianggap sebagai serangan atas nilai-nilai Kristen, mulai dari larangan doa yang diprakarsai sekolah pada tahun 1960an hingga upaya-upaya terkini untuk menghapus diskriminasi berdasarkan prinsip-prinsip agama. Di Jo Daviess, Illinois, yang mayoritas penduduknya Nasrani, kesan bahwa agama tengah diserang terus terasa.

Transkrip:

Saya pergi ke gereja setidaknya sekali seminggu. Saya dan suami saya membesarkan anak-anak kami di lingkungan gereja ini.

Banyak orang di negara ini percaya pada Tuhan dan ada juga yang tidak, tapi mereka seharusnya tidak saling memaksakan keyakinan mereka kepada orang lain dan mengatakan yang lain salah dan ini yang benar.

Anda tidak lagi boleh mengucapkan “Selamat Natal ” karena dianggap memaksakan keyakinan Anda – padahal sebenarnya tidak. Saya hanya menyelamati dan itu tulus dari hati saya.

Kami berdoa untuk kebebasan beragama. Selama 8 tahun, kami merasa bahwa agama diserang di Amerika. Contohnya, dengan undang-undang layanan kesehatan yang baru (Obamacare), seakan memaksa agama untuk melakukan dan membayar hal-hal yang tidak mereka yakini dan bertentangan dengan kepercayaan mereka. Tidak, itu tidak benar. Anda seharusnya tidak melanggar kepercayaan agama apapun.

Amerika didirikan berdasarkan prinsip dan nilai Yudeo-Nasrani dan kita tidak boleh kehilangan prinsip dan nilai tersebut. Ketika Anda melihat Amerika menyimpang jauh dari agama dan kebebasan yang diperjuangkan nenek moyang, Anda bisa melihat hal-hal tidak baik terjadi di negara ini.

—Vickie Middendorf, perawat

Menominee, Illinois