Emily Pei pindah ke Kanada 12 tahun lalu. (VOA News)

Dari Negara Paling Padat di Dunia ke Provinsi Terkecil Kanada

Emily Pei pindah ke Kanada 12 tahun lalu. Perjalanannya dari China selatan ke Kanada adalah keputusan yang diambil karena cinta.

“Suami saya orang Kanada,” kata Pei. “Ia dulu mengajar di China, dan kami ketemu.”

Suami Pei ingin kembali ke Kanada, dan membawanya ke Pulau Prince Edward pada suatu musim panas.

“Saya… jatuh cinta dengan pulau ini, jadi saya bilang, ‘Oke, kita bisa (tinggal di sini).’”

Pei mengatakan imigran tiba di pulau itu dengan beberapa cara.

“Ada dua jalur utama untuk datang ke sini,” kata Pei. “Yang pertama lewat keterampilan yang kamu miliki. Yang lainnya lewat bisnis. Tergantung keterampilan apa yang kamu punya.”

Sekarang, mantan dosen universitas itu membantu orang-orang asing, termasuk dari China, untuk menjadikan Pulau Prince Edward sebagai rumah mereka, lewat perusahaannya, Canada Ask. Pei bilang ada satu alasan utama kenapa seseorang dari China ingin tinggal di Pulau Prince Edward.

“Kebanyakan bilang untuk sekolah, untuk anak-anak mereka,” kata Pei.

Kanada mengalami kekurangan tenaga kerja sejak sebelum pandemi. Imigrasi adalah salah satu solusi. Dari 2020 hingga 2021, bahkan di tengah pandemi, ada 4% imigran baru yang kerja atau akan segera tiba untuk kerja di pulau itu dari China.

Jeff Young, direktur di kantor imigrasi Pulau Prince Edward, memperkirakan lebih dari 2.000 orang dari China yang saat ini tinggal di pulau itu. Ia mengatakan mereka ada di sini karena berbagai alasan.

“Mereka menikmati udara segar, hal-hal seperti itu. Kedamaian, ketenangan. Tapi alasan utama yang mereka berikan adalah demi anak mereka,” kata Young. “Mereka ingin datang ke Kanada dan ke Pulau Prince Edward untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk anak mereka. Ini tempat yang aman. Ada keseimbangan hidup. Ada kegiatan untuk anak mereka. Kita punya sistem pendidikan yang bagus, yang mereka inginkan untuk anak-anak mereka.”

Secara garis besar, tidak semua warga pulau itu tinggal di sana selamanya. Beberapa pindah ke daerah lain di Kanada. Sebagai provinsi terkecil Kanada, dengan populasi sekitar 164.000 orang, ada beberapa kekurangan, termasuk sekolah swasta yang lebih sedikit dan dokter yang tidak terlalu banyak.

Pei adalah salah satu yang tinggal untuk membesarkan anaknya dan telah melihat perubahan positif bagi komunitas China setempat.

“Dibandingkan 10 tahun lalu, sekarang lebih baik, ada supermarket China,” kata Pei. “Sebelumnya, saya rasa hanya ada satu atau dua. Sekarang, mungkin ada lebih dari lima (atau) enam. Komunitas China berkembang.”

Dengan perkiraan tingkat pertumbuhan tahunan 1,9% dan populasi usia kerja yang meningkat, sebagian karena imigrasi, provinsi terkecil Kanada itu bertransformasi pesat dan menjadi semakin beragam setiap tahunnya.

“Dulu supermarket China hanya ada satu atau dua. Tapi sekarang, mungkin ada lebih dari lima atau enam. Komunitas China berkembang. ”

Emily Pei, warga Pulau Prince Edward dari China

Kredit

PENULIS, PRODUSER, VIDEOGRAFER: Ken Linton Koordinator pasca produksi: Marcus Harton

Tentang laporan ini

Pada 2010-2020, Badan Pengungsi PBB melaporkan peningkatan konsisten jumlah pencari suaka dari China yang mencapai lebih dari 630.000 orang. Secara terpisah, jumlah pencari suaka dari Hong Kong meningkat drastis, dari 22 orang pada tahun 2018 menjadi 487 orang pada 2020, meskipun pandemi tengah berlangsung. Para pencari suaka hanya satu bagian dari kisah eksodus China, selain cara lain yang diambil warga China dan Hong Kong untuk emigrasi. Laporan ini mengkaji kenapa orang meninggalkan China dan ke mana mereka pindah.