Kanada Punya Diaspora China yang Besar, Tapi Tidak Berkembang Seperti yang Diharapkan

Bagi Hua Yong, tidak ada pilihan lain selain meninggalkan China.

“Karena karya seni saya, saya dipenjara bertahun-tahun dan dipersekusi oleh pemerintah. Jadi saya tidak punya pilihan lain selain meninggalkan tanah air saya,” kata Hua.

Seniman asal Beijing tersebut menggunakan karyanya dan media sosial untuk mendokumentasikan dan menyoroti penderitaan rakyat China.

Ia mengatakan pihak berwenang China mengancamnya dan menangkapnya berkali-kali dan memaksanya mengikuti program “re-edukasi lewat bekerja” selama 15 bulan. Ia kini mencari suaka di Kanada.

Kanada punya komunitas imigran yang besar, termasuk di Vancouver di mana sekitar 20% populasinya adalah keturunan China. Banyak di antara mereka datang ke Kanada lewat kesempatan pendidikan dan ekonomi. Tapi yang lainnya, seperti Hua, pindah ke Kanada untuk mencari perlindungan politik.

“Pada kenyataannya, meskipun orang-orang ini dari China, saya merasa kita tidak punya hak asasi (di China),” kata Hua.

Para pengamat mengatakan China menjadi semakin keras dalam beberapa tahun terakhir ini di China daratan dan di Hong Kong.

Pada 2020, China menerapkan undang-undang keamanan nasional yang menarget orang-orang yang menurutnya bertanggung jawab atas tindakan subversi atau terorisme, yang membatasi kebebasan berbicara dan hak berkumpul.

Media pemerintah Beijing mengklaim undang-undang baru itu dibutuhkan untuk melindungi rakyat setelah berbulan-bulan mengalami protes pro-demokrasi yang penuh kekerasan di Hong Kong.

Menanggapi undang-undang tersebut, Kanada menciptakan izin kerja dan dua jalur baru untuk menjadi penduduk tetap di Kanda bagi warga Hong Kong.

Konsultan imigrasi melihat adanya lonjakan minat dari warga Hong Kong yang ingin meninggalkan teritori itu dan pindah ke Kanada.

Meskipun pemerintah Kanada telah mempermudah warga Hong Kong untuk pindah ke negara tersebut, gelombang imigran baru dari Hong Kong masih belum terjadi.

Kanada menerima lebih dari 3.000 aplikasi berbagai visa dari warga Hong Kong pada kuartal pertama program itu.

Padahal, sekitar 335.000 warga Hong Kong pindah ke Kanada sebelum pemerintah Inggris mengembalikan koloninya itu kepada China pada 1997.

“Tsunami aplikasi yang diharapkan dari Hong Kong ke Kanada dalam kategori apapun, termasuk kategori kewarganegaraan, tidak ada,” kata Richard Kurland, seorang pengacara imigrasi. “Dan itu artinya tidak ada gelombang.”

Salah satu alasan yang mungkin adalah banyak warga Hong Kong yang masih tinggal di Hong Kong sudah punya paspor Kanada dan bisa datang ke Kanada kapan saja.

Meskipun belum ada gelombang orang yang berimigrasi ke Kanada, Reuters melaporkan dana yang dipindahkan warga Hong Kong ke Kanada tahun lalu mencatat rekor melebihi $40 miliar.

“Saya merasa sangat aman di sini. Ini surga untuk kebebasan,” kata Hua. “Anda bisa punya kebebasan berbicara.”

Satu alasan kenapa Hua dan orang-orang dari Hong Kong memilih tinggal dan menjadi warga negara Kanada.

“Karena karya seni saya, saya dipenjara bertahun-tahun dan dipersekusi oleh pemerintah. Jadi saya tidak punya pilihan lain selain meninggalkan tanah air saya. ”

Hua Yong, mencari suaka di Kanada

Kredit

PENULIS: Jesusemen OniVIDEOGRAFER:  Bart VandeverEDITOR VIDEO:  Marcus Harton Koordinator pasca produksi: Marcus Harton

Tentang laporan ini

Pada 2010-2020, Badan Pengungsi PBB melaporkan peningkatan konsisten jumlah pencari suaka dari China yang mencapai lebih dari 630.000 orang. Secara terpisah, jumlah pencari suaka dari Hong Kong meningkat drastis, dari 22 orang pada tahun 2018 menjadi 487 orang pada 2020, meskipun pandemi tengah berlangsung. Para pencari suaka hanya satu bagian dari kisah eksodus China, selain cara lain yang diambil warga China dan Hong Kong untuk emigrasi. Laporan ini mengkaji kenapa orang meninggalkan China dan ke mana mereka pindah.