Mike dan keluarganya tiba di Inggris pada Desember 2020. Mereka meninggalkan rumah mereka di Hong Kong hanya beberapa bulan setelah Beijing menerapkan undang-undang keamanan nasional di teritori itu. (VOA News)
Ketika tindakan keras China terhadap kebebasan demokrasi di Hong Kong semakin meningkat di bawah undang-undang keamanan nasional Beijing, puluhan ribu warga Hong Kong meninggalkan teritori itu. Pada enam bulan pertama tahun 2021, lebih dari 65.000 warga Hong Kong, di bawah skema visa khusus baru, mengajukan aplikasi untuk pindah ke Inggris, yang menguasai teritori itu hingga 1997.
Mike dan Ivy Lam tiba di Inggris pada Desember 2020 bersama dengan putra mereka yang berusia 11 tahun di tengah musim dingin, di tengah pandemi. Mereka meninggalkan rumah mereka di Hong Kong hanya beberapa bulan setelah Beijing menerapkan undang-undang keamanan nasional di teritori itu.
“Kami harus mempertimbangkan, ‘Apakah Hong Kong masih aman untuk jadi tempat tinggal? Apakah Hong Kong memberikan masa depan yang cerah bagi anak-anak?’” kata Mike Lam pada VOA. “Keadaan di Hong Kong memburuk dengan sangat cepat. Dan memaksa kami untuk mengambil keputusan dengan cepat.”
Meskipun media pemerintah China People’s Daily mengatakan undang-undang tersebut bertujuan “melindungi hak rakyat” dan membuat Hong Kong “lebih aman” setelah demonstrasi di jalan yang berlangsung berbulan-bulan memprotes undang-undang ekstradisi, banyak warga Hong Kong yang menganggap undang-undang itu sebagai penghapusan kebebasan demokrasi.
Mereka mengatakan tidak ingin berkonfrontasi dengan pihak berwenang Hong Kong.
“Kami hanya warga Hong Kong normal, biasa,” kata Mike Lam. “Kami hanya kadang-kadang saja datang mendukung protes (pro-demokrasi). Mereka bilang mereka harus mempromosikan pendidikan nasional (China) kepada murid sekolah dasar dan menengah, dan menurut kami itu semacam cuci otak. Kami tidak mau anak-anak kami dididik dengan pendidikan seperti itu.”
Mike dan keluarganya mengajukan aplikasi visa British National (Overseas) atau visa BNO, yang mulai ditawarkan Inggris tahun lalu.
Visa ini tersedia bagi warga Hong Kong dan keluarganya yang memegang paspor BNO, yang ditawarkan sebelum pemerintah Inggris mengembalikan teritori itu kepada China pada 1997. Diperkirakan ada 5,4 juta orang yang memenuhi syarat. Pemerintah Inggris mengatakan visa yang berlaku selama lima tahun itu menawarkan “jalur untuk menjadi warga negara Inggris” dan memperkirakan sekitar 300.000 warga Hong Kong bisa datang ke Inggris lewat skema BNO dalam lima tahun – meskipun pemerintah Inggris mengatakan jumlahnya bisa mencapai 1 juta.
China mengatakan tidak lagi mengakui paspor BNO yang ditawarkan kepada warga Hong Kong sebelum pengembalian Hong Kong pada China pada 1997.
Pemerintah Inggris telah mengungkapkan kekhawatiran mereka atas dugaan pengawasan dan pelecehan yang dilakukan oleh Beijing terhadap mereka yang meninggalkan China.
Keluarga Lam tinggal di dekat kota bersejarah Canterbury di Kent, di Inggris tenggara.
Pasangan tersebut membuat channel YouTube berjudul “Home at Kent.” Video-video mereka bercerita tentang segala hal, mulai dari pasar hingga obral rumahan, dan bagi mereka yang ingin mengikuti jejak keluarga tersebut – petunjuk tentang bagaimana cara mengajukan aplikasi visa BNO.
“Kami sudah sangat terbiasa dengan kehidupan di sini,” kata Mike. “Satu-satunya yang beda adalah ritme hidup, di sini lebih lambat daripada di Hong Kong.”
Tapi mereka mengatakan menikmati gaya hidup yang lebih santai di rumah baru mereka.
“Mereka mengatakan mereka harus mempromosikan pendidikan nasional (China) kepada murid sekolah dasar dan menengah, dan menurut kami itu semacam cuci otak. Kami tidak mau anak-anak kami dididik dengan pendidikan seperti itu. ”