Tren ini tidak berlanjut pada presiden-presiden beberapa tahun terakhir
Sebagian besar presiden AS datang ke Gedung Putih sebagai veteran, termasuk di antaranya pernah bertugas bagi jajaran militer dan Garda Nasional. Beberapa presiden adalah jenderal militer terkemuka, termasuk George Washington, komandan Tentara Kontinental selama Perang Revolusi; Ulysses S. Grant, yang memimpin pasukan Union selama Perang Saudara; dan Dwight D. Eisenhower, yang memimpin Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II. Setelah Perang Saudara, sejumlah veteran, semua yang berjuang untuk ‘the Union’ atau Amerika Serikat di awal pendiriannya, menjabat sebagai presiden, sementara Perang Dunia Pertama dan Kedua membawa gelombang presiden veteran lainnya. Namun, tren presiden veteran berakhir dalam beberapa dekade terakhir di mana sebagian besar presiden tidak pernah bertugas di angkatan bersenjata, termasuk Bill Clinton, Barack Obama, Donald Trump dan Joe Biden.
Biden pernah menjadi anggota Senat selama 36 tahun
Menjadi anggota Kongres adalah profesi yang populer bagi calon presiden sejak zaman James Madison dan di era modern. Lebih dari separuh presiden AS tercatat pernah menjadi anggota Kongres, baik di DPR, Senat, ataupun keduanya. Tercatat 17 senator telah menjadi presiden, termasuk Joe Biden. Namun hanya tiga senator yang pindah langsung dari Senat AS ke Gedung Putih: Warren G. Harding, John F. Kennedy, dan Barack Obama. Hanya satu anggota DPR AS yang tengah menjabat, James Garfield, yang pindah dari DPR ke Oval Office di Gedung Putih.
Jumlah presiden berdasarkan kelompok umur saat dilantik
Warga AS berdasarkan hukum dapat mencalonkan diri sebagai presiden pada usia 35 tahun. Namun presiden AS termuda - yang sering diagung-agungkan karena usia mudanya dan karismanya, selain pencapaian politik mereka - menjabat di awal usia 40-an. Presiden termuda AS, “Teddy” Roosevelt menjadi presiden pada usia 42. John F. Kennedy, yang masuk ke Gedung Putih pada usia 43, dipandang sebagai putra mahkota dari keluarga politik yang glamor. Presiden yang lebih tua usianya, seperti Dwight Eisenhower dan Ronald Reagan, dianggap berperan seperti sesepuh. Donald Trump menjadi presiden tertua yang menjabat pada tahun 2017 ketika ia berusia 70 tahun, gelar yang sekarang diambil alih oleh Joe Biden yang memasuki Gedung Putih pada usia 78. Menjadi pemimpin “dunia bebas” dapat membuat seseorang cepat menua. Beberapa presiden yang berambut hitam ketika mulai menjabat, mengakhiri masa jabatan dengan rambut beruban.
Semua presiden AS beragama Kristen
Konstitusi AS melarang persyaratan agama sebagai syarat bekerja bagi pemegang jabatan publik, namun seluruh Presiden AS sejauh ini mengaku sebagai seorang Kristen, dua di antaranya adalah Kristen Protestan. Joe Biden menjadi presiden Katolik kedua setelah John F. Kennedy. Tidak ada presiden AS sebelumnya yang beragama Islam atau Yahudi, dan tidak ada satupun yang ateis. Meski demikian, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, dan William Howard Taft diduga agnostik atau ateis. Mantan kandidat presiden Bernie Sanders, yang kalah dalam nominasi presiden Partai Demokrat tahun 2020 oleh Biden, bisa menjadi presiden Yahudi pertama kalau saja dia menang.
Presiden Barack Obama, didampingi Wakil Presiden Joe Biden, berbicara setelah pemilu pada hari Rabu, 9 November 2016, di Rose Garden di Gedung Putih di Washington. (AP Photo)
Dari 15 wakil presiden yang lanjut menjadi presiden, delapan di antaranya adalah karena presidennya meninggal dunia. Sementara satu di antaranya, yakni Gerald Ford, naik ke kursi kepresidenan setelah Richard Nixon mengundurkan diri. Jabatan sebagai wakil presiden umumnya dinilai sebagai aset untuk menuju kursi kepresidenan Gedung Putih, namun beberapa wakil presiden justru gagal mendapatkan kesempatan ini, termasuk Al Gore, wakil presiden pada pemerintahan Bill Clinton, juga Walter Mondale, wakil presiden pada pemerintahan Jimmy Carter. Joe Biden, sebelumnya wakil presiden dari Obama, adalah wakil presiden AS ke-2 yang menjadi presiden setelah tidak lagi menjabat wapres selama satu periode kepresidenan. Sebelum Biden, Richard Nixon juga menjalani proses serupa, ia adalah wakil presiden dalam pemerintahan Dwight D, Eisenhower tahun 1953-1961. Namun Nixon baru memenangkan pemilihan presiden pada tahun 1968.
Umumnya orang-orang dengan tinggi badan di atas rata-rata diyakini lebih bisa jadi pemimpin dan lebih kaya dibanding orang-orang pendek. Tiga presiden AS — George Washington, Thomas Jefferson, dan Abraham Lincoln — yang juga dinilai sebagai presiden AS yang paling penting, kebetulan termasuk presiden dengan tinggi badan di atas rata-rata. Presiden Lincoln misalnya memiliki tinggi 193 cm. Namun, beberapa presiden yang paling pendek juga memiliki peran yang sering dikenang sebagai bapak pendiri negara, termasuk di antaranya James Madison, presiden ke-4 AS, yang hanya memiliki tinggi 163 cm. John Adams, presiden ke-2 AS hanya memiliki tinggi 170 cm. Kebanyakan presiden-presiden AS akhir-akhir ini juga termasuk yang tertinggi seperti Donald Trump, Bill Clinton, dan George H.W. Bush.
Hanya sekitar seperempat yang tidak punya gelar sarjana
Sebagian besar presiden AS, bahkan mereka yang menjabat di awal berdirinya negara Amerika, memiliki pendidikan lebih tinggi daripada masyarakat umum. Semuanya, kecuali 12 presiden, memiliki gelar sarjana, termasuk setiap presiden sejak tahun 1953. Sementara mereka yang tidak memiliki gelar, adalah yang minoritas, termasuk dua presiden AS yang paling dihormati – George Washington dan Abraham Lincoln. Washington memperoleh lisensi pengukur tanah dari College of William & Mary di Virginia, tapi tidak mendapatkan gelar sarjana, dan Lincoln tidak pernah kuliah.
Hanya satu presiden yang bergelar PhD – Woodrow Wilson – dan dia juga presiden Princeton University sebelum menjabat sebagai presiden AS. Beberapa presiden memiliki gelar sarjana hukum, termasuk beberapa presiden terakhir – Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton. Banyak dari presiden di awal berdirinya Amerika yang juga mempelajari atau bekerja dalam bidang hukum, namun pada saat itu, hanya menjalani masa praktek dan tidak perlu meraih gelar pascasarjana hukum yang merupakan syarat untuk menjadi pengacara.
60 persen presiden pernah belajar atau bekerja dalam bidang hukum
Menurut American Bar Association, 27 presiden pernah menjadi pengacara, termasuk Joe Biden. Asosiasi tersebut menyebutkan delapan presiden bahkan pernah menyampaikan argumentasi di hadapan Mahkamah Agung AS, baik sebelum atau sesudah masa kepresidenan mereka, yaitu John Quincy Adams, James Polk, Abraham Lincoln, Grover Cleveland, William Howard Taft, Benjamin Harrison dan Richard Nixon. Taft adalah satu-satunya presiden yang pernah menjabat di Mahkamah Agung, setelah masa kepresidenannya. Adams juga dicalonkan dan dikukuhkan sebagai salah satu Hakim Agung, tetapi Adams menolak posisi itu. Ia mengatakan “Saya … terlalu partisan untuk menjadi hakim.”
Kumis dan jenggot adalah tren di akhir abad ke-19
Dari tahun 1861 hingga 1909, sebagian besar presiden memiliki jenggot atau kumis. Tren ini populer saat Amerika Serikat mengalami perubahan besar: Revolusi Industri, Perang Saudara, akhir perbudakan, dan perempuan mulai berperan di luar rumah. Sebagai hasilnya, busana pria mulai menekankan ‘kejantanan’. Rambut di wajah yang lebat adalah cara lain untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan. Abraham Lincoln, presiden berjenggot pertama, menumbuhkan kumisnya selama kampanye kepresidenannya pada tahun 1860, setelah seorang anak perempuan berusia 11 tahun menyarankannya. Anak perempuan itu mengatakan kepadanya bahwa garis keriput di wajahnya mungkin akan membuat calon pemilih tidak tertarik untuk mendukungnya. Rambut wajah mulai ditinggalkan di awal abad ke-20 bersamaan dengan munculnya kelas sosial profesional baru atau “kerah putih,’ di mana pria harus tampil rapi. Wajah yang dicukur bersih juga telah menjadi norma di dunia politik.
Ketika Amerika baru berdiri, Virginia menghasilkan paling banyak presiden, empat dari lima presiden pertama berasal dari negara bagian tersebut. Tapi, sepanjang sejarah AS, New York menjadi negara bagian yang paling banyak menghasilkan presiden yaitu tujuh presiden, termasuk Donald Trump. Ohio menduduki tempat kedua, dengan enam presiden. Tidak semua negara bagian pernah menghasilkan presiden, hanya 19 negara bagian yang menjadi kampung halaman pemimpin tertinggi negara Amerika.
Meski ada banyak cara untuk menentukan negara bagian mana yang bisa dianggap kampung halaman seorang presiden, termasuk berdasarkan tempat lahir atau tempat tinggal terlama, di ilustrasi ini negara bagian asal seorang presiden ditentukan oleh negara bagian yang paling punya ikatan dengan presiden. Contohnya, negara bagian asal Biden adalah Delaware, negara bagian yang ia wakili di Senat AS selama 36 tahun, dan bukan Pennsylvania, negara bagian tempat ia lahir.
Negara bagian-negara bagian utama | Presiden |
---|---|
New York | 7 |
Ohio | 6 |
Virginia | 5 |
Massachusetts | 4 |
California | 3 |
Texas | 3 |
Tennessee | 3 |
Illinois | 3 |
Washington
1789
57
188 cm
Adams
1797
61
170 cm
Jefferson
1801
57
189 cm
Madison
1809
57
163 cm
Monroe
1817
58
183 cm
J. Q. Adams
1825
57
171 cm
Jackson
1829
61
185 cm
Van Buren
1837
54
168 cm
Harrison
1841
68
173 cm
Tyler
1841
51
183 cm
Polk
1845
49
173 cm
Taylor
1849
64
173 cm
Fillmore
1850
50
175 cm
Pierce
1853
48
178 cm
Buchanan
1857
65
183 cm
Lincoln
1861
52
193 cm
Johnson
1865
56
178 cm
Grant
1869
46
173 cm
Hayes
1877
54
174 cm
Garfield
1881
49
183 cm
Arthur
1881
51
188 cm
Cleveland
1885, 1893
47
180 cm
Harrison
1889
55
168 cm
McKinley
1897
54
170 cm
T. Roosevelt
1901
42
178 cm
Taft
1909
51
182 cm
Wilson
1913
56
180 cm
Harding
1921
55
183 cm
Coolidge
1923
51
178 cm
Hoover
1929
54
182 cm
F. Roosevelt
1933
51
188 cm
Truman
1945
60
175 cm
Eisenhower
1953
62
179 cm
Kennedy
1961
43
183 cm
Johnson
1963
55
192 cm
Nixon
1969
56
182 cm
Ford
1974
61
183 cm
Carter
1977
52
177 cm
Reagan
1981
69
185 cm
Bush
1989
64
188 cm
Clinton
1993
46
188 cm
W. Bush
2001
54
182 cm
Obama
2009
47
185 cm
Trump
2017
70
190 cm
Biden
2021
78
183 cm
???